03 August 2017

MUHASABAH PRASANGKA

Keburukan orang lebih mudah terlihat karena keterikatan terhadap hal Buruk itu lebih mudah, sedangkan Kebaikan lebih sulit terlihat karena keterikatan terhadap hal Baik itu lebih sulit.

Jika seseorang lebih dominan tertarik sisi Buruk maka dipastikan dirinya masih kuat keterikatan terhadap hal-hal yg buruk, dan begitu pun sebaliknya. Dan ini masih bisa dianggap wajar.

Kedua sisi tersebut akan saling berebut pengaruh dalam diri, berusaha saling mengalahkan. Jika hasilnya Negative Thinking maka anda Kalah, dan jika hasilnya Positive Thinking (husnudzon) maka anda Menang (al-Falah). Ingat panggilan adzan "Hayya 'alal Falaah". Atau bisa dikatakan diri anda itu dominan negatif atau posistif, jiwa anda itu dominan rasa benci atau kasih sayang, hati anda itu dominan rasa dengki atau cinta..?

Selalu berupaya untuk "mempositifkan" diri ini tersirat dalam Hadist Qudsi dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, Allah berfirman:


أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى

 

Aku (Allah) sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.” (Muttafaqun ‘alaih).

Jika anda berprasangka buruk maka ada yg buruk dalam diri, begitupun jika berprasangka baik berarti ada yg baik dalam diri. Jadi jika di dalam diri kita terlalu banyak dan terdominasi oleh prasangka buruk.. artinya..?

Itu makanya Rasulullah SAW mewanti-wanti tiga hari sebelum wafatnya:


لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ

 

"Janganlah salah seorang diantara kalian mati melainkan ia harus ber-husnudzon pada Allah." (HR. Muslim)

Secara proses, kita bisa berprasangka baik jika dalam diri kita pun berusaha terus-menerus melakukan Kebaikan sampai "penuh" maksimal. Esensi dari Perintah dan Larangan dalam agama.

Tetapi bisa disebut sakit jika Negative Thinking tersebut diperkuat dengan Fitnah atau Hoax, dan mungkin ini bisa dikategorikan Sakit Jiwa, dan hatinya pun bukan sekedar berpenyakit, tapi sudah busuk... :D 

"Seseorang yg membuka diri terhadap berbagai pendapat akan lebih mendapatkan kebenaran daripada jatuh kedalam kesalahan..." ('Ali bin Abu Thalib kw.)


Semoga....

#ombad #tasawuf