SETAN (SYAITHAN) berasal dari kata Syathana yg artinya MENYALAHI, MENJAUHI atau Pembangkang/ Pendurhaka, yg perbuatannya selalu menyesatkan dan menghalangi dari jalan Kebenaran (al-haqq).
Banyak yg mengira bahwa Setan itu hanya makhluk ghaib (jin), padahal Manusia pun bisa masuk ke dalam kategori Setan.
Jadi nama Setan ini, selain kepada Jin, dinisbatkan jg kepada Manusia. Lihat aja QS. An-Naas kalau gak percaya, atau ayat di bawah ini,
"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu Syaitan-syaitan (dari jenis) MANUSIA dan (dan jenis) JIN, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yg lain perkataan-perkataan yg indah-indah untuk MENIPU (manusia)...." (QS. Al-An’am : 112)
Jadi kalau membaca "A'uudzubillaahi minasy Syaithaanir Rajiim" (Aku berlindung kepada Allah dari Syaitan yg terkutuk), sebaiknya jangan terburu-buru "memfitnah" Setan di luar sana, jangan-jangan gak sadar bahwa Setan di dalam diri sendiri masih banyak nongkrong dan ngendon sekian lamanya sampai mendarah daging.
Atau sewaktu Jumrah ibadah Haji, dengan begitu semangatnya bahkan penuh nafsu melempar tugu Setan yg berada di depannya, sedangkan Setan dalam tubuhnya tidak disadarinya sehingga tidak bisa atau lupa dilemparkan dan dibuang.
Dan mungkin aja, akibat terlupakannya hal-hal "sepele" seperti inilah yg menyebabkan predikat Mabrur (menurut Allah) dalam ibadah Haji sedemikian sulitnya, seperti halnya sesulit:
"Shalat adalah Mikraj bagi Mukminin".
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10207419430868866&id=1380159371
Semoga....
#ombad #tasawuf