Dulu, semasa masih kuliah, seringkali terjadi tawuran antar jurusan di ITB, dan yg paling sering itu jurusan sy (Mesin) dengan Geologi.. karena sy "solidarity forever" ya ikut juga lah sepukul dua pukul mah, tapi dipilih yg gak kenal.. soalnya ada yg kenal deket juga anak GEA (Geologi) itu.. :D
Kejadian seperti itu mungkin disebabkan:
- Darah muda,
- Eksistensi "jurusan gue gitu lho..",
- Ke-ego-an yg tinggi, maklum terbius spanduk "Selamat Datang Putra-putri Terbaik Indonesia".. :D
- Keras kepala.
Tetapi jika tawurannya dengan mahasiswa perguruan tinggi yg lain, maka para mahasiswa ITB pun akan bersatu bahu-membahu dan tidak ada "sekat" beda jurusan lagi.
Setelah dibanding-banding, ternyata kondisi tersebut mirip Umat Muslim di Indonesia saat ini.. :D
Jika ada masalah dengan Muslim di luar Indonesia, di negara lain, maka semua akan membela dan mendukung, terlepas Muslimnya itu aliran apa.
Tetapi di keseharian di dalam negerinya, dengan sesama Muslim yg dekat dan satu negara malah gontok-gontokan.. mulai dari masalah furu' sampai masalah politik, dan bodohnya itu masalah politik pun dibungkus agama.
Mirip anak-anak mahasiswa dulu di ITB sich, cuma bedanya yg di ITB itu sedang muda-mudanya, belum pada lulus sarjana, dan gak pernah pakai fitnah ataupun hoax atas nama agama atau ras, tidak seperti kebanyakan kondisi gontok-gontokan Muslim di Indonesia saat ini; banyak yg sudah bangkotan dan bentar lagi mau masuk kubur, banyak yg sarjana malah doktor atau profesor, dan banyak yg termakan fitnah atau hoax atas nama agama dan ras.
Lucu.. perkembangannya telat.. kayak lagi puber.. ngacengan.. :D
Semoga....
#ombad