Ketika kemarin Jokowi mengucapkan “Saya Indonesia Saya Pancasila” lalu ada "Pekan Pancasila", tetap aja ada yg nyinyir dengan mengatakan kalau Jokower (cebonger) adalah "Mualaf Pancasila". Kok aneh, kenapa seperti menggiring opini ke arah PKI.
Di medsos pun bermunculan postingan dengan latar buku Aidit "Membela Pantjasila", dengan disertai tulisan :
"Dulu Aidit tokoh PKI, sebelum berkhianat dan memberontak, lalu membunuh para jenderal.. selalu berteriak-teriak paling pancasilais dan paling membela pancasila.."
Nah, seperti itulah Penggiringan Opini, sehingga nanti ada anggapan bahwa yg "Saya Pancasila" itu seperti Aidit.. :D
Logika penggiringan opini seperti itu, ya logika bodoh, dan menarik disantap orang-orang bodoh. Ini mungkin bisa disebut Logika "maling teriak maling".. Seperti halnya yg koar-koar usut korupsi orang, ehh dianya sendiri yg korupsi.. :D
Kalau DI/TII gimana..? ISIS gimana..? HTI gimana..?
Terus jika analoginya seperti ini gimana :
Jika,
- Membela Pancasila, ternyata ..........
Maka,
- Membela Ulama, ternyata ...........
- Membela Al-Qur'an, ternyata ..........
- Membela Kebenaran, ternyata ...........
Mau seperti itu..? Sudahlah, mendingan positive thinking aja. Membela Pancasila karena memang cinta Pancasila, Bela Ulama karena memang cinta Ulama, dan bela Al-Qur'an karena memang cinta Al-Qur'an. Kan daripada terus-menerus gontok-gontokan... lebih bagus kita semua bahu-membahu membangun kebaikan dalam berbangsa dan bernegara. Apalagi kalau antum masih digaji dari uang negara.. OK OCE..? 😀
Jadi, budayakan mencari Kebenaran itu lewat ilmu, bukan dengan penggiringan opini ataupun pengerahan massa.
Dan satu lagi.. buat si Antum.. Ehh.. Tum.. kemarin-kemarin kan Antum koar-koar dukung Khilafah dan mau ganti ideologi Negara, tapi.. pas digebuk...kok langsung ngumpet dibalik sayap burung Garuda sich... Gimana sich Antum ini... katanya ideologi Pancasila itu Thoghut dan Bid’ah...?
😀
Semoga.....
#ombad #ramadhan09