Proses "menyatukan" sisi dualitas yang saling berlawanan (paradoksial) dalam perjalanan hidup/spiritual itu bisa menjadi tema yang menarik dan sedikitnya bisa memberi gambaran akan "tujuan" Allah dalam penciptaan makhluk. Dan lebih luas lagi adalah memahami makna atau esensi dari "ibadah" itu sendiri.
Ketika bisa "menyatukan" kedua sisi yang berlawanan, biasanya akan berpengaruh terhadap pembentukan sikap yang positif, seperti Kelenturan, Fleksibilitas, Kedewasaan Berpikir dan Kearifan (Bijak). Jadi bisa dibilang, "penyatuan" ini adalah merupakan resep "anti kejumudan". Memaksimalkan potensi dalam arah menuju "kesempurnaan" sebagai manusia.
Jadi, kalau Kepintaran itu masih berbicara tentang "atau", maka Kearifan itu sudah mengakui "dan". Jika dihubungkan dengan intelektualitas, artinya Kearifan itu merupakan kematangan intelektualitas.
Dualitas dari unsur yang "paradoks" ini selalu ditemukan baik dalam bahasan agama ataupun budaya/tradisi.
Dalam Islam, ada unsur Jamaliah (indah) dan Jalaliah (kuat). Penyatuan kedua unsur ini nanti akan berhubungan dengan "mengenal" Allah, Makrifat.
Dalam Zoroastrianisme (Majusi), ada unsur Ahriman (Angra Mainyu) dan Spenta Mainyu, lalu selanjutnya "memasuki" cahaya Ahura Mazda (Tuhan yang bijaksana).
Dalam Hindu, ada unsur Shiva dan Shakti (Durga), ketika bisa "menyatukan" maka jadilah Ardhanareswara (penyatuan). Dan lahirlah anaknya, Ganesha (pengetahuan, gnosis).
Dalam tradisi Cina, ada unsur Yin dan Yang, ketika bisa "menyatukan" maka jadilah Tao (kebenaran).
Dalam tradisi Jawa, ada unsur Lanang dan Wadon, ketika bisa "menyatukan" maka jadilah Semar (kebijakan). Lingga - Yoni.
Dan masih banyak lagi contohnya. Eits.. jangan lupakan satu lagih.. yaitu penyatuan unsur Maskulin dan Feminin dalam diri manusia. Penyatuan ini selain bertujuan dalam mempermudah pemahaman yang paradoksial, juga merupakan aktualisasi dari sifat Allah "Al-Warist" (pewarisan, pendelegasian) dalam menciptakan atau melahirkan generasi penerus (baca: anak keturunan).
Nah.. biar para makhluk-Nya semangat dalam menjalankan "tugas" ini maka Tuhan pun memberi "bonus" kenikmatan yang aduhai dalam hal rasa.. dan dibikinlah cepat lupa, sehingga selalu ingin cepat mengulanginya lagi..
😊
Semoga....
#ombad #tasawuf