Kadang dengan berusaha lewat penampilan fisiknya sehingga tampak seperti asli, karena memang sulit dibedakan, bahkan tidak seperti yg diperkirakan.
Kadang dengan berusaha meyakinkan para pengikutnya bahwa ia adalah orang besar pemilik rahasia-rahasia besar yg akan diungkap.
Kadang dengan cara "mengikat" para pengikutnya agar tidak menjauh darinya untuk selama-lamanya, jangan sampai berakhir secepat mungkin, seakan para pengikutnya dihalangi agar bisa merasakan perkembangannya sendiri.
Kadang dengan cara mewajibkan para pengikutnya agar membeli "tiket" setingkat demi setingkat dengan alasan proses pencarian dan pencapaian kualitas ilmu.
Padahal seharusnya membagi cahaya pengetahuan kemanusiaan, bukan menghancurkannya dan dipakai membodohi orang lain. Bisa tetap berbagi tanpa merusak diri sendiri apalagi merusak orang lain. Bisa berlaku seperti Pelita dan tak perlu berlaku seperti Lilin yang membakar dirinya sendiri demi menerangi orang lain.
Dan seorang guru itu memiliki banyak rahasia, tetapi ia harus menjadikan rahasia-rahasia tersebut berkembang dalam diri muridnya, harus berakhir/khatam secepat mungkin, sehingga mereka bisa merasakan perkembangan mereka sendiri dan melanjutkan hidup sebagai orang-orang yg tercerahkan.
Hal ini seperti yg dikatakan Maulana Jalaluddin Rumi :
يوجد معلمون وأساتذة مزيفون في هذا العالم أكثر عددا من النجوم في الكون المرئي. فلا تخلط بين الأشخاص الأنانيين الذين يعملون بدافع السلطة وبين المعلمين الحقيقيين. فالمعلم الروحي الصادق لا يوجه انتباهك إليه ولا يتوقع طاعة مطلقة أو إعجابا تاما منك، بل يساعدك على أن تقدر نفسك الداخلية وتحترمها. إن المعلمين الحقيقيين شفافون كالبلور، يعبر نور الله من خلالهم.
"Para guru dan ustadz palsu yang ada di dunia ini jauh lebih banyak daripada bintang yang tampak di alam semesta. Tapi engkau jangan keliru untuk tahu siapa saja para guru yang Haus Kekuasaan dan Egois, dan siapa saja para Guru Sejati. Seorang guru spiritual sejati tak akan memintamu untuk patuh total kepada dirinya dan memujanya. Tetapi, ia akan membantumu untuk menemukan dan memuliakan dirimu sendiri. Para Guru Sejati bagai cermin bening yang menangkap cahaya Tuhan lalu memancarkannya."
Jadi “kapan kalian berhenti menyembah dan mencintai timbanya..? Kapan kaki mulai mencari airnya..?” Dan tidak terbuai oleh retorika dan busana kesalehan.
Semoga...
#ombad #tasawuf