Shalat seperti sebuah Proses PERJALANAN HIDUP, dimana dari suatu Proses Belajar (mencari ilmu), lalu meningkat ke proses aktualisasi ilmu, seperti bekerja/berusaha, sampai bisa memberikan kebermanfaatan bagi semua makhluk.
Ditinjau dari segi BACAAN, mulai Takbiratul ihram sampai Salam itu ada "makna" secara proses dalam wushul (perjalanan menuju Allah) dan sesudah wushul. Begitupun ditinjau dari GERAKAN juga ada maknanya, baik secara kesehatan lahiriah, maupun secara batiniah..
Ini sekedar contoh, kenapa BACAAN Shalat seperti itu.
- Ketika seorang salik mau melakukan perjalanan menuju Allah (wushul, kembali), maka yg pertama harus dilakukan adalah NIAT (menguatkan hati), lalu berupaya dan harus menyadari bahwa dirinya itu "kecil" dan akan menuju ke Yang Mahabesar.. Allaahu Akbar (takbiratul ihram).
- Selanjutnya, membuat dan menguatkan komitmen dan janji sehubungan dengan 'perjalanan' yg akan dilakukannya (maksud dari Iftitah). Dalam proses ini seharusnya ada dan dilakukan upaya purifikasi nafsu (inna shalaati wa nusuki, dst), sampai akhirnya bisa membersihkan kemusyrikan, atau ada komitmen upaya menuju derajat mukmin.
- Kemudian, dia akan masuk ke pemahaman (ilmu), didahului dulu membaca abstraksi dari keseluruhan ilmu-ilmu Allah (FATIHAH), dan dikenalkan satu persatu (ayat-ayat sesudah Fatihah).
- Lalu, setelah 'dapat' setitik ilmu, dan untuk menjaga supaya tidak sombong dan merasa besar/bisa, harus RUKU', karena sombong (merasa agung) bagi manusia itu adalah kesalahan dan membuat "kotor", jadi harus dikontrol terus.
- Sambil tetap meminta (DOA) untuk menjaga dari sifat-sifat nafsu dan tetap harus mematuhi perintah Allah... I'TIDAL.
- Sampai akhirnya pencarian ilmunya full (Makrifat). Penyakit makrifat itu syathahat malah sampai God Syndrom (penyakit 'ketinggian'). Diingatkan lagi dengan SUJUD, biar bisa tetap "rendah", dengan cara mendahulukan (meninggikan) kalbu daripada kepala (pikiran), lebih "menguatkan" hidup dalam realita dengan giat berusaha, bekerja keras (bokong lebih tinggi) dan mendayagunakan seluruh kemampuan serta potensi diri (2 tangan, 2 dengkul, 2 kaki, dan 1 dahi).
- Ketika sudah giat berusaha dan berupaya, urusan hasilnya, harus bertawakal sambil berdoa lagi.. DUDUK diantara 2 sujud.
- Kemudian konsep "grounded", menjadi "khalifah" dan menjadi sumber manfaat, mencontoh para Nabi, Rasul dan orang-orang sholeh. Tetap bertauhid seperti Nabi Ibrahim, (menjadi kekasih Allah). Dan siap menghadapi hidup beserta ujian-ujiannya (fitnah hidup, fitnah mati dan fitnah Dajjal), dengan hati yg tetap tegar dan istiqomah.. TAHIYAT.
- SALAM di akhir, "salam" kepada sekitar. Bermakna memberikan "keselamatan", "kesejahteraan" dan "kebaikan" bagi sekitar, seperti sebuah perpanjangan "saluran Rahmat" Tuhan, baik dengan ilmu, materi, motivasi, dsb. Tentunya dengan kebaikan dan tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa. Proses menuju keselamatan dunia akhirat.
Jadi secara lahiriah, shalat itu pelajaran hidup (proses perjalanan hidup), dan secara batiniah, shalat itu proses mi'raj bagi mukmin.
Semoga...
#ombad #tasawuf #shalat