Menurut Dr. Nadirsyah Hosen, Tuduhan dan fitnah keji itu sudah menjadi menu utama para ulama sejak dulu.
Sejarah Islam mengenal kisah tragis para ulama yg dikafirkan dan disiksa karena pandangan2 mereka.
- Imam Ahmad bin Hanbal ra. bukan saja disiksa karena mempertahankan keyakinannya bahwa al-Quran itu qadim, ia jg pernah digeledah rumahnya oleh khalifah krn dicurigai melindungi pengikut Syi’ah.
- Imam Syafi’i ra., guru dari Imam Ahmad bin Hanbal, pun tidak lepas dari tuduhan Rafidhah (pengikut Syi’ah). Beliau diseret dlm keadaan tangan terbelenggu bersama sekitar 300 org lainnya.
- Imam al-Thabari ra. jg dituduh Syi’ah karena dlm salah satu karyanya men-shahihkan Hadist ghadir khum.
- Imam al-Biqai ra. pun dianggap kafir hanya karena mengutip perjanjian lama dalam kitab tafsirnya.
- Imam al-Amidi, pengarang kitab al-Ihkam fi Usul al-Ahkam, terkena pula tuduhan kafir krn memasukkan unsur filsafat dlm sebagian karyanya.
- Imam Nasa’i, ahli Hadist terkenal, itu jg babak belur dihajar mereka yg tidak suka dengan riwayat hadist yg disampaikannya tentang Muawiyah.
- Imam Abu Hanifah, pemuka mazhab Hanafi, berulangkali disiksa penguasa karena menolak diangkat sebagai hakim.
- Ibn Taimiyah pun lama dipenjara dan akhirnya meninggal setelah dilarang menggunakan tinta dan kertas selama di penjara.
***
Dan sejarah selalu berulang. Ulama-ulama di Indonesia pun 'kecipratan' fitnah dan tuduhan keji dari sekelompok orang/aliran yg merasa paling benar dan merasa telah mendapat mandat dari Allah utk men-Takfiri...