02 October 2020

TASAWUF DALAM SEEKOR ELANG

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia, bisa mencapai 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur itu, seekor elang harus membuat keputusan besar pada umur 40 tahun.

Saat umur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruh menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dada. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, sehingga menyulitkan saat terbang.

Saat itu, ia hanya mempunyai 2 pilihan, yaitu: Menunggu kematian, atau Menjalani proses transformasi yang menyakitkan selama 150 hari.

Saat melakukan transformasi itu, ia harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung, lalu membuat sarang di tepi jurang, berhenti dan tinggal di sana selama proses berlangsung. Menyendiri. 

Pertama, ia harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, dan kemudian menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya, dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yg panjang dan menyakitkan..!

Lima bulan kemudian, bulu-bulu yang baru itu akan tumbuh sempurna, sehingga ia mulai dapat terbang kembali.

Dengan paruh dan cakar baru, ia pun mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi. 

**
 
Bagi para Salik tentu tidak asing dengan istilah "Khalwat" --khususnya bagi para ahli thariqah--. Khalwat ini bisa dilakukan dengan cara "menyendiri dalam keramaian", atau bisa juga dengan cara "menyendiri dalam kesendirian". 

Seperti elang yang bisa melewati "kematian" nya meski harus menderita, begitupun dengan proses Khalwat yang harus bisa menempuh batas "kematian" si pelakunya, lalu melewatinya. Dan "dilahirkan" kembali. Cuma bedanya, kalau si elang itu naluri, kalau si Salik itu "Kecintaan dalam Sabar, Patuh dan Ketundukan".. 

"Matilah sebelum mati.." (Hadist)

"Manusia tidak akan bisa masuk ke (alam) malakutnya langit, kecuali telah dilahirkan dua kali seperti burung." (Nabi Isa as., dalam kitab Sirrul Asrar al-Jailani)

Burung itu dilahirkan dua kali, pertama keluar telur dari induknya, dan kedua, burung menetas dari telurnya. Dan begitupun manusia seharusnya, "dilahirkan" kembali dari "kandungan alam semesta". 
 
Semoga...
#ombad #tasawuf #dalam