Pemilu pertama dalam sejarah NKRI ini memilih :
- DPR (260 kursi), diikuti 36 parpol, 34 ormas, dan 48 calon perorangan.
- Konstituante (520 kursi), diikuti 39 parpol, 23 ormas, dan 29 calon perorangan.
Sayangnya ada gangguan keamanan dari Pemberontak DI/TII. Mereka berusaha menggagalkan Pemilu dengan berbagai cara.
Di Jawa Barat, Pemberontak DI/TII (Kartosoewirjo) melakukan upaya untuk menggagalkan Pemilu : perusakan TPS, pembakaran rumah, bahkan terlibat kontak senjata dengan aparat keamanan. Akibatnya, partisipasi pemilih di Jawa Barat hanya 70 %.
Upaya menggagalkan Pemilu yg paling parah terjadi di Sulawesi Selatan pada 29 September 1955, dimana Pemberontak DI/TII (Kahar Muzakkar) merusak TPS dan mengacaukan keamanan. Kericuhan pun terjadi dan 5 orang aparat keamanan terbunuh.
Begitupun di Sulawesi Tenggara, terjadi beberapa kali pembakaran TPS hingga penculikan panitia pencoblosan. Di Makassar, Pare-pare, dan Donggala terjadi pencurian kotak suara.
Itulah sebabnya, Sulawesi Selatan dan Tenggara menjadi daerah pemilihan yg tingkat partisipasi pemilihnya paling rendah, hanya 71,4 %.
Lima besar Pemenang Pemilu 1955 :
1. Partai Nasional Indonesia (PNI) : 8.434.653 suara (22,3%) dan 57 kursi.
2. Masyumi : 7,903,886 suara (20,9%) dan 57 kursi.
3. Partai Nahdlatul Ulama (PNU) : 6,955,141 suara (18,4%) dan 45 kursi.
4. Partai Komunis Indonesia (PKI) : 6,176,914 suara (16,4%) dan 39 kursi.
5. Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).
**
Link :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10214764530891776&id=1380159371
Semoga..
#ombad #sejarah #pemilu #1955