13 March 2019

AL-AHMAQ (JAHIL MURAKKAB)

Postingan ini hanya membahas istilah "jahil murakkab" saja.. dan siapapun bisa menyandang predikat ini.

AL-AHMAQ atau Ahmaq artinya orang bodoh (dungu), tetapi tidak bodoh biasa, melainkan kebodohan bertingkat (kuadrat, ganda).

Ada kisah Nabi Isa as. yg lari ketakutan dari seseorang. Saat umatnya bertanya, Beliau memberi tahu bahwa dirinya lari ketakutan karena menjauhi orang yg bodoh.

Dari Ali ibn Musa ar-Ridha ra., Nabi Isa as bersabda :

Sungguh aku telah mengobati orang-orang yang sakit, dan aku sembuhkan mereka dengan izin Allah; juga aku sembuhkan orang buta dan orang berpenyakit lepra dengan izin Allah; juga aku obati orang-orang mati dan aku hidupkan kembali mereka dengan izin Allah; kemudian aku obati orang dungu namun aku tidak mampu menyembuhkannya..!”

Maka Isa pun ditanya, “Wahai ruh Allah, siapa orang dungu itu..?”

Isa menjawab, “Yaitu orang yang kagum kepada pendapatnya sendiri dan dirinya sendiri, yang memandang semua keunggulan ada padanya dan tidak melihat beban (cacat) baginya; yang memastikan semua kebenaran untuk dirinya sendiri. Itulah orang-orang dungu yang tidak ada jalan untuk mengobatinya.”

Berkaitan dengan masalah ilmu dan kebodohan itu, Imam al-Ghazali ra. dalam kitabnya Ihya ‘Ulumuddin --menukil perkataannya Khalil bin Ahmad ra.-- membagi empat golongan manusia, yaitu:

1. "Rajulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri".
Orang yang tahu (mengerti) tapi tidak tahu bahwa ia tahu (mengerti). Itulah orang yang Lalai, maka peringatkanlah ia. Kaum sufi mengibaratkan orang semacam ini adalah orang yang tertidur. Maka ia harus dibangunkan dan disadarkan akan kelebihannya yang bisa bermanfaat untuk dirinya sendiri dan orang lain.

2. "Rajulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri".
Orang yang tidak tahu (mengerti) dan ia tahu bahwa ia tidak tahu (mengerti). Itulah orang yang Sadar Diri, maka ajarkanlah ia. Inilah orang bodoh sederhana (Jahil Basith) yang mudah diobati, yaitu dengan pengajaran dan pendidikan.

3. "Rajulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri".
Orang yang tahu (mengerti) dan tahu bahwa ia tahu (mengerti). Orang ini tergolong kaum bijaksana (al-Arif, al-Alim, al-Hukama’) yang harus diikuti, dimintai pendapat dan wawasannya.

4. "Rajulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri".
Orang yang tidak tahu (mengerti) dan tidak tahu bahwa ia tidak tahu (mengerti), itulah orang yang Mati (dungu), maka tinggalkanlah ia. Orang macam inilah yang disebut JAHIL MURAKKAB (Bodoh Kuadrat), karena selain bodoh juga tidak tahu akan kebodohannya sendiri. Kita bisa bayangkan betapa sulitnya mengobati kebodohan orang seperti itu. Pangkal penyakitnya adalah Tidak Tahu Diri, mengagumi diri sendiri (‘ujub), merasa diri sendiri selalu benar dan tidak pernah salah.

Dan AL-AHMAQ yg dimaksud dalam sabda Nabi Isa as. seperti yg dituturkan oleh sayyidina 'Ali ibn Musa ar-Ridha ra. di atas adalah orang jenis keempat (terakhir), Jahil Murakkab.

Itu makanya Imam Syafi'i ra. (kutipan dari kitab "Mafahim Yajibu an Tushahhah" karya Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki ra.) berkata  :

قال الإمام الشافعي: مَا جَادَلْتُ عَالِمًا إِلَّا غَلَبْتُهُ وَلَا جَادَلْتُ جَاهِلًا إِلَّا غَلَبَنِي

Imam Syafi'i berkata,

Setiap kali berdebat dengan kelompok intelektual, aku selalu menang. Tetapi anehnya, kalau berdebat dengan orang bodoh, aku kalah tanpa daya.”

Semoga..
#ombad #ahmaq #jahilmurakkab