28 December 2018

TASAWUF DALAM SIFAT PARA NABI

Jika merenungkan perjalanan hidup para Nabi Allah, ada Hikmah terkait proses kehidupan manusia dalam peningkatan kualitas ruhaninya, dimana salah satu cara untuk menggali "proses" ini adalah dengan "bertasawuf".

Tasawuf itu seperti penggalian sumur, dimana prosesnya dengan cara menggali jauh ke dalam sampai menemukan sumber mata air, dan bahkan bisa menemukan sumber air yg tak pernah habis.

Sifat-sifat para Nabi ini selalu dalam koridor akhlaq Allah (dan maksum), tetapi tetapi secara garis besar, kitab-kitab agama menjelaskan bahwa ada satu atau dua sifat yg ditonjolkan sehingga sifat ini seperti ciri khas pribadi Nabi yg bersangkutan, dan tentunya ini untuk pembelajaran manusia.

Dan acuan dari proses bertasawuf ini (ada kaitannya dengan Maqam dan Ahwal) secara garis besar tercermin dalam sifat-sifat yg dicontohkan oleh para Nabi dan Rasul.

Sifat-sifat ini diantaranya adalah :

1. "Taubat" nya Nabi Adam as.

2. "Keteguhan" nya Nabi Nuh as.

3. "Pencarian" dan "Pengorbanan" nya Nabi Ibrahim as.

4. "Kepasrahan" nya Nabi Ismail as.

5. "Kesabaran" nya Nabi Ayub as.

6. "Riyadhoh" nya Nabi Yusuf as., ketika dikurung di penjara.

7. "Jubah wool" nya Nabi Musa as.

8. "Kecerdasan", "Rendah Hati" dan "Bersyukur" nya Nabi Sulaiman as.

9. "Kebijaksanaan" nya Nabi Daud as.

"Allah memberikan kerajaan dan kebijaksanaan (hikmah) kepadanya." (QS. 2:251)

10. "Ladunna 'ilma" nya Nabi Khidir as.

"... seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yg telah Kami berikan kepadanya Rahmat dari sisi Kami, dan yg telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami." (QS. 18:65)

11. "Isyarat" nya Nabi Zakaria as.

“... kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat...” (QS. 3: 41)

12. "Keterasingan" Nabi Yahya as., yg terasing di negerinya sendiri dan di tengah kaumnya sendiri.

13. "Fana" dan "Zuhud" nya Nabi Isa as.,

Nabi Isa bisa meninggalkan semua "ikatan" duniawi sehingga ia hanya menggunakan sebuah cangkir dan sebuah sisir - bahkan cangkir itu dibuangnya ketika melihat seseorang minum dengan telapak tangannya, dan dibuang pula sisirnya ketika dia melihat seseorang menyisir dengan jemarinya.

14. "Kefaqiran" nya Nabi Muhammad SAW.
Meski dianugerahi kunci semua harta yg ada di muka bumi, dimana Allah berfirman, “Jangan menyusahkan diri sendiri, tetapi nikmati kemewahan ini,” namun Rasulullah menjawab, “Ya Allah, hamba tidak menghendakinya, biarkan hamba kenyang sehari dan lapar sehari.”

"Faqir" yg dimaksud bukanlah miskin dalam urusan harta, tetapi sifat Faqir yg hubungannya dengan Ketergantungan Kepada Allah, Allaahush Shamad.

Catatan..
Dari paparan di atas, ada 5 Nabi  mendapat gelar Ulul Azmi dari Allah, gelar kehormatan karena mempunyai Ketabahan dan Keteguhan yg luar biasa, yaitu : Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad SAW.


Semoga..
#ombad #tasawuf