24 September 2017

ISLAMI (ISLAM + IMAN + IHSAN)

IMAN = RASA AMAN
ISLAMI = ISLAM + IMAN + IHSAN

Kata “IMAN” itu akar katanya sama dengan AMAN. Artinya, jika BERIMAN, seharusnya bisa MEMBERI RASA AMAN kepada orang lain dan lingkungan. Seseorang belum dikatakan Beriman atau Mukmin jika masih menyebabkan ada orang lain dan lingkungannya merasa tidak aman.

Itu makanya dalam sebuah Hadist disebutkan:

"Seorang Muslim adalah orang yang disekitarnya selamat dari tangan dan lisannya."

Sungguh ironis jika mengamati keadaan di negeri (mayoritas) muslim dimana sendal jepit saja bisa hilang di rumah Allah yang Maha Melihat.. Di rumah Allah saja tidak membuat rasa aman.

Berarti kualitasnya baru 1/3 nya, Islam doank, sementara yg 2/3 (IMAN dan IHSAN) belum tercermin dalam perilaku dan menjadi karakter.

Jadi memang memalukan ketika indikator "Islamicity Index" negara berpenduduk mayoritas Muslim ternyata jauh dari ISLAMI. Karena ritual "Islam" nya belum bisa bertransformasi menjadi karakter "Ihsan" seperti : Kejujuran (shiddiq), Amanah, Keadilan, Kebersihan, Ketepatan waktu, Empati, Toleransi, dan sederet ajaran Al-Quran serta akhlaq Rasulullah SAW.

Jadi bisa sy katakan,
ISLAMI = ISLAM + IMAN + IHSAN

Contoh:


إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُۗ  

".. Sesungguhnya Shalat itu mencegah dari (perbuatan) Keji dan Mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain)..." (QS. Al-'Ankabut: 45)

Iya sich Shalatnya mah rajin dilakukan, tapi belum membentuk karakter-karakter Ihsan, belum bisa "mencegah perbuatan keji dan mungkar" baik kepada diri sendiri, orang lain maupun lingkungannya. Jadi hanya sekedar ritual tanpa berujung pada pembentukan karakter Ihsan.

Jadi jangan bangga dengan banyaknya jumlah kalau hanya jadi buih-buih.

Semoga...
#ombad #tasawuf #islami