29 June 2017

CANDA ITU NYUNNAH...

Dalam acara Mata Najwa, Gus Mus mengatakan bahwa Kanjeng Nabi itu suka bercanda (humor).

Sy ingat, beberapa postingan sy dulu, memposting kisah canda-canda Rasulullah SAW.

***

Suatu ketika, Rasulullah SAW dan para sahabat ra sedang ifthor. Hidangan pembuka puasa dengan kurma dan air putih.

Setiap kali makan sebiji kurma mereka menyisihkan di tempatnya masing-masing. Beberapa saat kemudian 'Ali bin Abi Thalib menyadari kalau dia memakan terlalu banyak kurma di mana biji-biji kurma itu lebih menumpuk ke sisi Ali dibanding di sisi Nabi.

Dalam suasana hangat itu, 'Ali bin Abi Thalib timbul isengnya. 'Ali mengumpulkan kulit kurmanya dan diletakkan di tempat kulit kurma Rasulullah SAW.

Lantas Ali berkata, "Yaa Rasulullah, engkau memakan kurma lebih banyak daripada aku, lihatlah biji-biji kurma yang menumpuk di tempatmu."

Nabi pun tertawa dan sambil bercanda menjawab,

"Nah 'Ali, kamulah yang memakan lebih banyak kurma, karena aku memakan kurma dan masih menyisakan biji-bijinya sedangkan engkau memakan kurma berikut biji-bijinya."

:D

***

Di antara sahabat yg terkenal sering bergurau adalah Nu’aiman bin Umar al-Anshari ra. Pokok na mah pangjail na wé.. :D Beliau termasuk orang yg ikut berbai’ah ‘Aqabah kedua, pernah ikut perang Badar, Uhud, Khandaq dan seluruh peperangan yg ada.

Ada kisah:

Makhrumah bin Naufal telah mencapai usia 115 tahun, maka ia berdiri di masjid ingin kencing, sehingga para sahabat berteriak, “Masjid..! Masjiiiid..!"

Maka Nu’aiman menuntunnya dgn tangannya, kemudian ia membungkuk dengan membawa orang itu di bagian lain dari masjid. Setelah itu Nu’aiman berkata kepadanya, “Kencinglah di sini,” maka para sahabat berteriak lagi dan Makhrumah berkata, “Celaka kalian! Siapakah yg membawaku ke tempat ini..?”

Mereka menjawab, “Nu’aiman.”

Makhrumah berkata, “Sungguh jika aku beruntung aku akan memukulnya dengan tongkatku..!”

Maka berita itu sampai pada Nu’aiman, lalu Nu’aiman tinggal beberapa hari, kemudian datang kepada Makhrumah, sedangkan Utsman sedang shalat di bagian pojok masjid. Maka Nu’aiman berkata kepada Makhrumah, “Apakah kamu menginginkan Nu’aiman..?“

Makhrumah menjawab, “Ya,” maka Nu’aiman menuntunnya sehingga berhenti di hadapan Utsman (yg sedang shalat), dan Utsman kalau shalat tidak pernah menengok, maka Nu’aiman berkata. “Di depanmu itu Nu’aiman.”

Maka Makhrumah memukulkan tongkat itu kepada Utsman sehingga Utsman pingsan, maka para sahabat berteriak kepadanya,

“Apakah engkau tega memukul Amirul Mukminin..?!”
 
Jail pisan... :D
 
***

Suatu ketika Nu’aiman datang ke Madinah dan membawakan sesuatu (madu) untuk Rasulullah SAW yg diambilnya dari salah seorang pedagang di Madinah.

Nu’aiman berkata, “Ini aku hadiahkan untukmu wahai Rasulullah.”

Tak lama berselang, seseorang datang kepada Nu'aiman untuk menagih uang pembelian barang tersebut. Saat itu juga si penjual dibawa kepada Rasulullah SAW. 

Nu’aiman berkata, “Wahai Rasulullah SAW berikan kepada orang ini uangnya (harga barangnya).”

Nabi berkata, “Bukankah kamu telah menghadiahkan kepadaku..?”

Nu’aiman berkata, “Demi Allah, saya tidak mempunyai uang untuk membelinya, tetapi saya ingin engkau memakannya."

Dan Rasulullah SAW pun tertawa, lalu memerintahkan untuk memberikan uangnya kepada si penjual.

:D

Jadi,

“Sahabat Rasulullah SAW bukanlah orang-orang yg serius terus-menerus, bukan pula orang-orang yg bermalas-malasan (yg tidak bergerak), tetapi mereka itu sering bersenandung dengan puisi-puisi (syair-syair), dan mengingat masa-masa jahiliyah mereka." (Al-Mushannaf, Ibnu Syaibah).

Semoga...

#ombad