Awalnya, kesadaran itu terkungkung dalam sangkar Ego, bahkan tubuh yang ikut berada dalam sangkarpun masih diikat tali-tali Rasa Memiliki. Ini bisa disebut semua masih dikuasai Ego, dan dalam bahasa agama, penuh dengan hijab-hijab hawa nafsu.
Dan Ego ini bisa jadi penyebab dimana pikiran kita berbeda dalam memakai sudut pandang, ada yang berpikir hanya satu arah saja, tetapi ada juga yang berpikir bahwa arah itu bukan hanya dari timur saja, karena masih ada arah lain; selatan, barat serta utara, bahkan juga.. atas dan bawah.
Tentu bisa berbeda saat ada yang melihat air setengah gelas, ada yang memikirkan bahwa gelas itu setengah kosong, tetapi ada juga yang berpikir bahwa gelas itu setengah penuh.
Ada saatnya dimana si Sangkar ini harus bisa dijebol atau dibongkar, dan jika sekaligus, bisa terasa menyakitkan. Ada yang dicicil selama masih hidup, ada juga yang sekaligus saat sekarat, plus sakit-sakit sebelumnya.
Dan saat si tali pun harus bisa dilepas, bisa dicicil atau juga dipaksa sekaligus nanti, dan saat bisa dilepas akan terasa sunyi, tapi ada juga yang merasa kesepian.
"Orang yang pikirannya kacau, penuh dengan nafsu, dan hanya melihat pada hal-hal yang menyenangkan saja, maka nafsu keinginannya akan terus bertambah. Sesungguhnya orang seperti itu hanya akan memperkuat ikatan belenggunya sendiri.." (Buddha Gautama)
Semoga..
#ombad