Menghindari debat dalam agama itu mudah, apalagi kalau urusannya bukan substansi. Dulu sy belajarnya dari anak ketika ia sedang kelas 2 SD.
"Pak, berapa 3 - 5 ?" Tanya anak.
Sy jawab dengan sigap, "3 - 5 = -2 .." (pinter kan bapaknya... :D )
Besoknya, si anak marah ke bapaknya,
"Ahh... si Bapak mah bodo... masa 3-5 = -2..? Kata ibu guru jg 'tidak bisa' (tidak ada jawaban)."
Sy pun garuk-garuk kepala... @#£@&%.. antara lucu dan sedikit ngenes, saat yg setengah jenius disebut bodoh oleh anak kecil.. hiks.
Begitupun dengan pengamal thariqah yg sering dikecam karena dzikirnya sambil goyang-goyang..
"Om.. kenapa dzikirnya goyang-goyang kayak gitu..?"
Ya harus bisa jawab sambil senyum, seperti ini :
"Nyeduh kopi juga kalo gak diaduk mah kurang enak..." :D
Jadi aja inget perkataan Imam Syafi'i ra.. :
"Menganggap benar dengan hanya satu pandangan merupakan suatu bentuk ketertipuan..."
Silakan temukan juga makna yg tersirat (tinjauannya bukan hal fisik) dari Hadist ini,
Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Dajjal adalah seorang laki-laki yang pendek, pincang, keriting, matanya buta sebelah, tidak timbul tidak pula berlubang-lubang. Kalau ia membuat kalian ragu-ragu, ketahuilah bahwa Rabb kalian tidak buta.” (HR. Abu Daud)
Btw, terkait politik, dari sini kita bisa tau kenapa banyak yg mempercayai hoax.. karena tidak mau "meluaskan" pandangan.. di dadanya.
Semoga..
#ombad #tasawuf