Allah SWT pun mengizinkan Nabi Sulaiman as. untuk bersedekah ke makhluk-makhluk lainnya, termasuk sedekah kepada ikan-ikan di laut. Mungkin kalau di Nusantara mah bisa dibilang sebagai SEDEKAH LAUT.. :)
Ada kisah dalam Kitab Durrotun Naashihiin Fii Al-Wa’izhin Wa Al-Irsyad (karya Syeikh ‘Utsman Asy-Syakir Al-Khowbawi, 13 H). Kisah yg mengutip dari Kitab Badi’u Al-Asror ini tercantum pada Majlis ke-59 hal. 218, tentang Hijrah Untuk Taat Pada Allah.
Dikisahkan..
Nabi Sulaiman as. ketika urusan dunia telah dilapangkan kepadanya seluas-luasnya, lalu ia pun memohon izin kepada Allah SWT untuk memberi rezeki seluruh makhluk yg biasa memperoleh rizki dari Allah, dalam jangka waktu setahun penuh.
Allah SWT kemudian berfirman kepadanya:
"Sungguh, engkau tidak akan mampu."
"Ya Allah, izinkanlah bagiku barang sehari saja..” Jawab Sulaiman.
Akhirnya Sulaiman pun diberi izin atas permohonannya untuk jangka waktu sehari.
Lalu Sulaiman pun memerintahkan seluruh bawahannya, baik dari umat manusia maupun bangsa jin, agar mereka mendatangkan seluruh makhluk yg menetap di atas bumi. Dan Nabi Sulaiman as pun memerintah para juru masak dan mendatangkan apa saja yg diperlukan. Dan mereka sibuk memasak selama 40 hari.
Makanan dijaga baik-baik, bahkan anak-anak kecilpun tidak diizinkan untuk mendekatinya agar tidak rusak. Lalu Sulaiman memerintahkan agar seluruh makanan dibariskan (diatur) di padang luas, dan panjangnya setara dengan jarak satu bulan perjalanan, dan lebarnya diperkirakan sama dengan panjangnya.
Setelah persiapan tersebut selesai, lalu Allah berfirman kepada Sulaiman :
“Makhluk manakah yang akan mulai..?”
“Mereka yang menetap di darat dan di laut.” jawab Sulaiman
Allah pun memerintahkan ikan-ikan laut golongan yg besar agar memenuhi panggilan Sulaiman. Mereka pun mulai menyantap hidangan yg ada, sahut mereka:
“Hai Sulaiman, pada hari ini Allah SWT telah menjadikan rezekiku atasmu (dari tanganmu).”
“Silakan mengambil makanan yang ada.” jawab Sulaiman
Maka golongan ikan besar pun mulai bersantap, dan tak lama kemudian semua makanan telah habis, kemudian mereka pun berseru kepada Sulaiman :
“Hai Sulaiman, kenyangkanlah perutku, kini aku masih merasa lapar."
"Belum kenyangkah kalian..?” sahut Sulaiman.
"Hingga saat ini aku masih belum terasa kenyang.." jawab mereka.
Dan seketika itu pula, Nabi Sulaiman pun tersungkur bersujud, dan berkata: "Maha Suci Allah SWT yang telah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya."
Jadi, jika masih ada orang-orang yg dengan pongahnya melabrak suatu budaya dengan alasan perbuatan musyrik, berarti mereka kurang memahami bahwa hukum fiqh pun mengakomodasi dan mengakui keabsahan 'Urf.. tentu dengan batasan tauhid. Dan yg harus diingat, bahwa tauhid itu urusan hati, artinya belum tentu orang-orang yg terbiasa melakukan budaya ('urf) seperti itu tidak bertauhid.
Jangan-jangan kita sendiri yg negatif, lalu salah sangka dan kemudian menghakimi keimanan orang lain.
**
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي اْلأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللهِ رِزْقُهَا
“Dan tidak ada satupun hewan melata di muka bumi ini, kecuali rezekinya telah ditetapkan oleh Allah.” (QS. Huud : 6)
Semoga..
#ombad #sedekah