Kalo melihat fenomena sekarang, makin terbukti nasehat ini :
"Barangsiapa tidak memiliki susunan guru dalam bimbingan agamanya, tidak ragu lagi niscaya gurunya Setan..” (Syeikh Abu Yazid Al-Busthami, Tafsir Ruhul-Bayan Juz 5 hal. 203)
Karena kalo ilmunya tidak jadi Adab dan Akhlak, ya itu dari Setan.. buktinya adalah banyaknya hujatan kepada Ulama yg tidak sejalan dengan kepentingan mereka.. khususnya kepada para ulama NU, dan juga kepada Buya Syafi'i (Muhammadiyah).
Lihat aja buktinya,
Jika ulama NU dekat dengan pendeta, mereka bilang; “Ulama Liberal", tetapi jika "ulama" mereka dekat dengan pendeta, mereka bilang; “Ulama Cinta Damai".
Jika ulama NU dekat dengan Pengusaha, mereka bilang; “Ulama Duniawi", tetapi jika "ulama" mereka dekat dengan Pengusaha, mereka bilang; “Strategi Dakwah".
Jika ulama NU bertemu Penguasa, mereka bilang; “Ulama Suu’ penghamba rezim dzalim", tetapi jika "ulama" mereka bertemu Penguasa, mereka bilang; “Ulama harus berbaik-baik dengan Umaro".
Jadi "ulama" mana yg akan mereka diikuti..? Ya "ulama" yg sesuai kepentingan politik mereka dan bukan karena ilmunya.. kalo gak sesuai dengan kepentingan politiknya pasti akan direndahkan, dihina, dinista, bahkan dikafir-kafirkan.
Jadi yg rendah, hina, nista dan kafir itu siapa..?
Silakan ludahi langit.. :D
Semoga...
#ombad #NU